Bagaimana Lingkungan dalam Pandangan Olahraga???
LINGKUNGAN
DALAM PANDANGAN OLAHRAGA
By Studi Lingkungan Hidup
"Jiwa yang sehat di dalam
tubuh yang sehat". Kalimat tersebut sudah terdengar tidak asing di telinga
kita. Maksud kalimat tersebut ialah di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa
yang sehat. Contoh sederhana yaitu ketika kita sedang mengalami flu, batuk, sakit
gigi, dan sebagainya, maka secara tidak langsung penyakit tersebut mempengaruhi
perilaku kita. Dengan demikian, kita akan menjadi malas beraktivitas, malas
berbicara, malas keluar rumah, serta diri sendiri mudah marah bahkan gelisah.
Walaupun kesehatan fisik bukan
satu-satunya sebagai faktor penentu kesehatan jiwa, tetapi dari contoh
sederhana tersebut menunjukkan bahwa kesehatan fisik mempengaruhi kesehatan
jiwa kita. Orang-orang yang kurang dapat mengendalikan emosi, kebanyakan mudah
terserang penyakit seperti hipertensi atau mudah terserang dyspepsia (maag)
bagi mereka yang mengalami stres berlebihan. Hal ini terjadi karena metabolisme
di dalam tubuh akan terganggu dan daya tahan tubuh juga mudah menurun.
Dengan demikian, kesehatan fisik
dan jiwa saling memengaruhi satu sama lain. Fisik yang kurang sehat
mengakibatkan kondisi emosional dan perilaku (kejiwaan) menurun. Begitupun
sebaliknya, kondisi emosional yang menurun atau tertekan mengakibatkan gangguan
kondisi fisik, baik secara akut (dalam bentuk psikosomatis), kronis (dalam
bentuk somatisasi), ataupun dapat memperparah kondisi fisik.
Adapun aktivitas keseharian kita
tak bisa lepas dari alam dan lingkungan. Sangat di sayangkan keseharian kita
juga tak jauh dari sampah. Data menunjukkan bahwa sampah yang dihasilkan
penduduk Indonesia dari waktu ke waktu semakin meningkat. Menurut data yang
didapatkan, timbunan sampah mencapai 65,8 juta ton per tahun. Termasuk sampah
plastik yang masuk ke sungai, danau dan laut. Akibatnya, tidak sedikit binatang
yang mati karena sampah yang mengalir ke lautan secara langsung maupun tidak
langsung. Bisa jadi aktivitas olahraga kita pun berkontribusi pada peningkatan
sampah. Seperti minum dengan botol air mineral sekali buang atau bahkan diikuti
dengan membuang sampah tidak pada tempatnya.
Berolahraga memang menyehatkan,
namun tidak hanya jiwa dan raga yang diharapkan menjadi sehat. Alam dan
lingkungan sekitar pun diharapkan tetap sehat juga. Ketika berolahraga,
sebaiknya kita tetap menjaga agar selalu membuang sampah pada tempatnya,
membangun sarana dan prasarana olahraga yang tidak merusak lingkungan atau
bahkan mengadakan kegiatan olahraga sambil membersihkan lingkungan sekitar.
Kita juga bisa memilih olahraga
yang ramah lingkungan (eco-friendly sport). Olahraga jenis ini adalah olahraga
yang tidak terlalu banyak membutuhkan perlengkapan dan menyisakan jejak karbon
yang minim. Beberapa di antaranya adalah yoga, berenang, mendaki, lari, dan
bersepeda. Bahkan ada salah satu jenis olahraga yang mengombinasikan lari dan
membuang sampah, yaitu disebut dengan plogging.
Berolahraga serta menjaga alam
dan lingkungan bukanlah dua hal yang bertentangan atau berseberangan, malah
keduanya merupakan hal yang sejalan beriringan. Dengan alam dan lingkungan yang
lestari, bersih, dan sehat, maka berolahraga juga semakin terasa aman, nyaman,
menenangkan, dan menyehatkan.
REFERENSI:
Sulistyowati, T. B., &
Mia, A. (2021). Gemar berolahraga, lingkungan terjaga. Deputi 3 Pembudayaan Olahraga: Kemenpora Republik Indonesia.
Diakses pada https://deputi3.kemenpora.go.id/detail/95/gemar-berolahraga-lingkungan-terjaga.
Komentar
Posting Komentar